Sabtu, 17 Januari 2015

Turtle Island


Mengisi liburan akhir tahun yang berbarengan dengan libur semester, harus diisi dengan kegiatan bermanfaat. Salah satunya dengan mengunjungi Pusat Pendidikan Dan Konservasi Penyu atau bahasa londonya Turtle Conservation and Education Center (TCEC).
TCEC berada di pulau Serangan, pulau kecil di sisi pulau Bali yang dihubungkan dengan sebuah jembatan. Jadi selama ini yang kita tahu kalau mau lihat konservasi penyu harus naik perahu dari Tanjung Benoa ternyata salah. Dari By Pass Ngurah Rai tinggal belok kiri sedikit, sampai dah. Kalau kita lewat jalan tol Bali Mandara, pulau Serangan terlihat seperti tidak terpisah dari pulau Bali.

Turtle Conservation and Education Center - Serangan Island

Pulau Serangan atau juga disebut Pulau Penyu, dahulu adalah rumah bagi berbagai penyu laut. Tapi karena ulah manusia, perlahan penyu-penyu mulai tersingkir dan terancam punah.
Apa sih bedanya Penyu dan Kura-kura? Kadang kita tidak bisa membedakan. Menurut Bli Andri, salah seorang aktivis di TCEC, Penyu tidak bisa memasukkan kepala kedalam cangkangnya, sedangkan kura-kura bisa. Bentuk kaki juga berbeda, penyu berbentuk seperti dayung, kura-kura membentuk jemari. Penyu hidup di laut, sedangkan kura-kura di darat dan air tawar.


Telur penyu sering ditemukan di pantai-pantai Bali. Bila berada di pantai ramai, telur-telur ini harus segera dipindahkan. Karena pasir pantai yang sering terinjak-injak akan menjadi padat, nah pada saat telur penyu menetas, bayi-bayi penyu tidak akan bisa keluar dari timbunan pasir, karena kepadatannya.
Di TCEC, dibuatkan tempat penetasan / Hatchery dimana telur-telur penyu di timbun didalam pasir dengan kedalaman yang sama dengan aslinya yaitu 50 - 70 cm. Lingkunganpun harus dijaga agar sesuai dengan habitat aslinya.


Sekedar informasi, ada yang tahu telur penyu? Telur penyu berukuran sebesar bola pingpong,  tapi cangkangnya tidak keras. Jadi kalau kita pegang, seperti bola karet.

Kayak baso ikan... Hehehe...
Penyu yang baru lahir sampai berumur 8 bulan disebut Tukik.
Tukik sangat rentan akan bahaya. Oleh karena itu harus dipelihara di penangkaran sampai cukup umur untuk dilepas ke laut. Tukik yang sudah berumur 3-5 bulan sudah siap untuk dilepas ke laut agar dapat berkembang di habitat aslinya.
Menurut Mama, penyu yang satu ini cantik sekali. Warnanya putih. Namanya Olive Ridley.
Kalau yang ini dari jenis Hawkbill. Masuk ke TCEC dalam kondisi terluka karena terkena baling-baling perahu nelayan. Akhirnya penyu ini harus kehilangan salah satu kakinya. Dia harus tetap di penangkaran ini, karena bila dikembalikan ke habitat aslinya justru akan mengancam kehidupannya.

TCEC buka setiap hari dari jam 8 pagi sampai 5 sore.



Turtle Conservation and Education Center (TCEC)
Jl.Tukad Wisata No.4, Link. Pojok-Serangan
Denpasar Selatan-Bali
Indonesia
Web : http://www.tcec.baliklik.com
Email: info.tcec@gmail.com
Contact: I Wayan Geria - 081236127202 / 0361 8577881

Tidak ada komentar:

Posting Komentar